Alam Indonesia itu Indah
Travelku_Kami dari organisasi pecinta alam
Organisasa kami bernama! (PAMIT)
Sosialisasi dan menjaga alam adalah visi misi kami
TRACK pendakiannya
cukup melelahkan dan berhasil membuat kaki saya pegal. Gunung
Penanggungan ini mampu menghadirkan sensasi pendakian yang memicu
adrenalin. Tapi, semuanya akan terbayar dengan suasana yang sangat indah
di puncak.
Gunung Penanggungan atau yang dulunya disebut Pawitra adalah sebuah gunung yang letaknya berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan. Gunung ini sering disebut sebagai miniatur gunung Semeru karena memiliki puncak yang tandus mirip dengan Gunung Semeru.
Gunung Penanggungan ini memiliki nilai sejarah yang sangat banyak, karena di sekitar lereng-lerengnya banyak ditemukan situs-situs dan candi-candi peninggalan sejarah.
Ada beberapa jalur untuk menuju puncak Penanggungan ini, saya memilih jalur yang sudah biasa dilalui para pendaki, yaitu melalui Jalur Trawas, Desa Tamiajeng. Dari Surabaya akan memakan waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan bus menuju Terminal Pandaan dengan tiket seharga Rp 8 ribu, kemudian dari terminal pandaan menggunakan angkutan umum ke arah Trawas Desa Tamiajeng yang akhirnya akan sampai di pos perizinan.
Ongkosnya murah, berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Untuk memasuki kawasan pendakian ini setiap pendaki dikenakan biaya masuk sebesar Rp 8 ribu. Pendakian kali ini saya tidak sendiri, ditemani rekan saya yang baru kali ini mencoba mendaki gunung, Pak Zainuri anggota tim posko pendakian Gunung Penanggungan dan Mas Dwi, porter yang membantu membawa logistik dan perbekalan kami di atas.
Mereka banyak membantu saya dalam pendakian ini. Sama seperti di beberapa gunung lainnya di posko perizinan Gunung Penanggungan ini menyediakan jasa guide danporter dengan tarif Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per orang per hari. Guide dan porter ini sangat membantu dalam pendakian gunung terutama bagi saya yang baru pertama kali menjelajah gunung ini.
Ada empat pos yang akan kita lalui sebelum sampai di puncak bayangan. Pos perizinan merupakan pos 1, untuk mencapai ke pos 2 dibutuhkan waktu sekitar 30-45 menit dengan track yang masih landai menyusuri hutan. Menuju pos 3 dari pos 2 track perjalanan mulai menantang adrenalin, menanjak tanpa ada “Bonus” (jalan landai, sebutan bagi para pendaki gunung).
Untuk mencapai pos 3 dibutuhkan waktu sekitar 15-25 menit. Dari pos 3 ke pos 4 dibutuhkan waktu sekitar 30-45 menit, sepanjang jalur ini tingkat kemiringan semakin curam, sesekali saya kewalahan beristirahat sejenak untuk mengambil napas. Perjalanan dari pos 4 menuju puncak bayangan tenaga betul-betul dikuras, 1 jam perjalanan dengan track yang nyaris tidak ada landai sama sekali, benar kata pendaki lain gunung ini kecil-kecil cabai rawit.
Sebagaimana jalur pendakian gunung pada umumnya. Jalur pendakian ke puncak Gunung Penanggungan ini juga didominasi oleh track menanjak dengan kemiringan lebih dari 40 derajat. Walau track-nya tidak sepanjang gunung-gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 3.000 mdpl, tetap membutuhkan kekuatan fisik yang cukup untuk melakukan pendakian ke Gunung Penanggungan.
Karena tingginya hanya 1.653 mdpl, hanya dibutuhkan waktu 3 jam untuk bisa sampai ke puncak bayangan tempat camp terakhir untuk mendirikan tenda sebelum puncak.
Puncak bayangan sendiri merupakan tanah datar yang luas yang cukup untuk mendirikan lebih dari 20 tenda. Menurut informasi dari Pak Zainuri selaku anggota tim posko Penanggungan pada saat weekend seperti saya mendaki ini, total pendaki yang naik ke gunung ini bisa mencapai 1.000-1.500 orang.
Selain gunung ini dekat dari kota, tingginya yang di bawah 2000 mdpl, gunung ini juga sangat cocok untuk pendaki pemula yang ingin merasakan sensasi naik gunung. Pada malam hari di puncak bayangan, biasa para pendaki sudah mulai banyak berdatangan mendirikan tenda, sesekali saya berkeliling menyapa pendaki yang lain, sambil menikmati teh hangat dan alunan gitar sambil bercengkerama dengan para pendaki yang berasal dari berbagai daerah.
Dari puncak bayangan pada malam hari, kita bisa melihat barisan bintang-bintang serta suguhan lampu-lampu dari kota, sungguh pemandangan yang sangat luar biasa.
Untuk menuju puncak Penanggungan dari puncak bayangan diperlukan waktu 1-1,5 jam normalnya. Idealnya summit attack dimulai pukul 4 dini hari. Jalur menuju puncak ini akan semakin sulit untuk dilalui karena kemiringan jalur hampir 80 derajat dan sepanjang jalur yang kita lalui berupa pasir dan batu-batu.
Inilah jalur sesungguhnya (summit attack) Gunung Penanggungan. Jalur yang lumayan nanjak, tidak heran gunung ini disebut dengan anak Gunung Semeru, karena memang jalurnya yang ekstrem. Memaksa saya menggunakan empat tumpuan, yakni dua kaki dan dua tangan. Berhati-hatilah bila melangkah karena bila tidak maka akan sering terpeleset jatuh, selalu lihatlah langkah yang kalian pijak, karena tanah di sini rawan longsor.
Puncak Gunung Penanggungan ini ditandai dengan tanah lapang yang luas. Puncak Penanggungan sendiri sangat terkenal dengan tiupan angin yang lumayan kencang. Di puncak pendakian saya disuguhi pemandangan indah dua gunung lainnya, seperti Gunung Arjuna dan Gunung Welirang serta sunrise matahari yang tak kalah indahnya. Tatanan indah pegunungan yang membuat hati ini takjub akan kebesaran ciptaan Tuhan.
Jangan lupa sediakan perbekalan air yang cukup, karena sepanjang jalan menuju puncak tidak akan ditemui sumber air. Oleh karenanya, siapkan air secukupnya, agar tidak berat saat pendakian nanti. Jalur turun akan lebih mudah, namun juga harus tetap berhati-hati karena memang sangat terjal dan juga sangat licin jika hujan turun mengguyur tanah di jalurnya.
Kamis, 04 Februari 2016
Air terjun madakaripura
Air terjun Madakaripura adalah sebuah Air Terjun yang terletak di Kecamatan Lumajang,Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Air terjun ini adalah salah satu Air Terjun di
kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjun setinggi 200
meter ini merupakan air terjun tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi
kedua di Indonesia. Air terjun Madakaripura berbentuk ceruk yang
dikelilingi bukit-bukit yang meneteskan air pada seluruh bidang
tebingnya seperti layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur
deras membentuk air terjun lagi.
Mengunjungi air terjun Madakaripura adalah salah satu hal yang harus
dilakukan oleh para penjelajah yang pergi ke Jawa Timur. Madakaripura
bisa dicapai dari Malang atau pun Probolinggo. Dari Probolinggo Anda
bisa naik bus besar ke arah Tongas. Anda bisa mengutarakan tujuan Anda
kepada kondektur bahwa Anda ingin mengunjungi air terjun tersebut dan
Anda akan diberhentikan di pertigaan Tongas. Setelah turun, Anda harus
melanjutkan perjalanan dengan angkot yang sebelumnya harus Anda tawar.
Perjalanan dari Tongas ke Madakaripura penuh dengan pemandangan bagus
dan juga jalan yang tidak cukup nyaman. Tapi semua itu akan terbayar
jika penjelajah sudah sampai di pintu gerbang Madakaripura. Tidak ada
tiket masuk tetapi Anda akan ditawari memakai jasa guide lokal yang juga
bisa membawakan tas carrier Anda bila diperlukan. Perjalanan dari sini
ke air terjun sangat indah dan memanjakan mata dengan pemandangan
pohon-pohon besar, udara yang segar dan juga melewati sungai-sungai.
Sepatu yang kuat, tahan air ataupun sandal gunung sangat disarankan
untuk perjalanan ini. Perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam ketika
kemudian Anda merasakan dinginnya sekitar dan juga air yang
meloncat-loncat ke tubuh Anda. Maka dari itu, baju ganti, jas hujan
ataupun payung sangat disarankan. Anda harus berjalan lebih jauh sedikit
untuk bisa menikmati air terjun utamanya. Anda masih harus menaiki
tebing yang cukup licin dan sempit. Tapi sekali lagi itu akan terbayar
dengan begitu Anda melihat air terjun utama yang berdinging melingkar,
jadi terlihat seperti Anda berada di dalam botol. Sangat indah.
Mitos yang didapat dari Air Terjun Madakaripura adalah Anda disarankan
untuk meninggalkan tempat ini sebelum jam 14.00. Akan sering terjadi
hujan pada jam-jam ini yang bisa mempengaruhi tingkat air di sekitar air
terjun yang cukup berbahaya dan memungkinkan Anda sulit meninggalkan
tempat.
Setelah menikmati Madakaripura, Anda dapat kembali ke Tongas dan lalu ke Probolinggo. Atau Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.
Setelah menikmati Madakaripura, Anda dapat kembali ke Tongas dan lalu ke Probolinggo. Atau Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.
#Note : Bagi
pemula yang baru pertamakali mengunjungi tempat wisata ini mesti
berhati-hati, karena lokasi ini dimanfaatkan oknum-oknum tidak
bertanggungjawab. misalnya kalau kita menitipkan barang di warung-warung
sekitar tempat parkir, tidak jarang barang-barang kita dibongkar sama
penjaga warung tersebut, modus lain adalah tiba-tiba mengantar kita ke
lokasi wisata, padahal tinggal jalan 30 menit mengikuti jalan setapak
untuk menuju lokasi air terjun (yang nantinya dimintai duit jasa
mengngantar), dan lagi pas kita balik dari lokasi wisata tiba-tiba ada
yang ngaku motor kita sudah dicuci (padahal cuman disiram air aja dan
masih kotor), dan mereka mintak duit buat jasa cuci motor yang katanya
sudah termasuk kebijakan wisata.
- Get link
- X
- Other Apps
Labels
Wisata Alam
Labels:
Wisata Alam
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment